Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Konseling Berbasis Peer Support: Studi Kualitatif di Lingkungan Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Universitas Pelita Bangsa

Abstract

Kesehatan mental mahasiswa perguruan tinggi merupakan masalah yang signifikan, terutama mengingat tuntutan emosional, sosial, dan intelektual yang harus mereka hadapi. Dengan menggunakan teman sekelas sebagai sistem dukungan sosial dan emosional, konseling berbasis dukungan teman sebaya memberikan alternatif yang kreatif. Strategi ini diyakini dapat menumbuhkan hubungan yang lebih santai, simpatik, dan inklusif. Namun, pendapat siswa tentang keampuhan pendekatan ini sangat penting untuk keberhasilan penerapannya, terutama dalam lingkungan pendidikan Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mahasiswa Universitas Pelita Bangsa yang terdaftar di Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam memandang teknik konseling berbasis dukungan teman sebaya. Dengan menggunakan pendekatan survei dan kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan terbuka, metodologi penelitian ini bersifat kualitatif. Peserta dalam penelitian ini terdaftar di Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Universitas Pelita Bangsa, yang berlangsung dari semester ketiga hingga semester terakhir. Tiga puluh orang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan, hubungan emosional, dan fleksibilitas layanan, semuanya berkontribusi pada opini positif siswa terhadap peer support. Namun, kurangnya pengawasan dan pelatihan peer counselor menjadi hambatan yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peer support dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan mental siswa, tetapi agar lebih berhasil di lingkungan pendidikan tinggi, peer support perlu ditingkatkan melalui pelatihan, pemantauan, dan penggabungan prinsip-prinsip Islam.